Tanpa menjelaskan secara detail, Teodoro mengatakan langkah-langkah darurat yang sedang dibahas pemerintah merupakan upaya yang akan dilakukan dengan melibatkan berbagai lembaga dan bukan hanya upaya pertahanan.
Selama beberapa dekade, Filipina telah menjadi salah satu mitra pertahanan utama Amerika Serikat -- yang pernah menduduki negara anggota ASEAN itu selama 48 tahun setelah memenangi Perang Spanyol-Amerika pada 1898.
Upaya untuk memperluas akses AS ke pangkalan militer Filipina pada tahun ini telah membuat geram pemerintah China, yang mengatakan bahwa hal tersebut “menyulut” ketegangan di kawasan.
Filipina telah memberikan AS akses ke empat pangkalan tambahan tahun ini. Beberapa pangkalan tersebut menghadap ke utara ke arah Taiwan.
Pemerintah Filipina telah berulang kali menekankan bahwa mereka tidak memihak siapapun dalam persaingan antara AS dan China.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, yang sedang mengupayakan untuk memiliki hubungan yang lebih dekat dengan pemerintah Amerika Serikat, mengatakan bahwa akses tersebut akan "bermanfaat" untuk tujuan defensif jika China menyerang Taiwan.
Pemerintah AS dan China akhir-akhir ini telah berusaha untuk mengatasi perbedaan antara keduanya untuk memperbaiki hubungan mereka, termasuk dengan tetap menjaga komunikasi antara kedua pihak.
“Semoga komunikasi bilateral antara Amerika Serikat dan China dapat mengurangi ketegangan di wilayah tersebut,” tambahnya.
(Susi Susanti)