Cerita Jagawana di Pintu Gerbang Ujung Bengkulu

Demon Fajri, Jurnalis
Minggu 06 Agustus 2023 15:54 WIB
Jagawana di Bengkulu (Foto: Okezone/Demon)
Share :

Pengendali Bencana Ekologis dan Mitigasi Perubahan Iklim

Praktik baik menumbuhkan hutan dengan tanaman buah dan bernilai ekonomi ini merupakan upaya mengembalikan fungsi hutan sebagai pengendali bencana ekologis dan turut berpartisipasi mitigasi atas perubahan iklim.

Dalam mencapai upaya ini, KKI Warsi dan pengelola HKm berencana membuat zonasi pada areal HKM. Kawasan hutan yang sudah terdegradasi ini secara berangsur telah ditanami aneka buah-buahan sehingga nantinya bisa masuk ke dalam zona pemanfaatan.

Sementara kawasan yang masih memiliki hutan nantinya akan dijadikan zona perlindungan. Meski berada di zona perlindungan, pohon-pohon di dalam areal ini tetap memberikan manfaat ekonomi langsung untuk masyarakat desa.

Melalui program pohon asuh, publik diundang untuk mengadopsi pohon-pohon yang ada dalam kawasan tersebut. Pengasuh dapat mendonasikan uang dengan nominal sebesar Rp150 ribu hingga Rp200 per pohon untuk satu tahun.

Nilai Rp150 ribu itu untuk pohon dengan diameter kurang dari 60 cm. Sementara Rp200 ribu untuk pohon dengan diameter 60 cm atau lebih. Saat ini sebanyak 150 pohon di kawasan HKm masuk dalam program pohon asuh.

Program yang dimulai tahun 2020 di HKm Air Tenam, kata Project Coordinator KKI Warsi, Emmy Primadona, telah menghimpun donasi Rp35.150.000. Keterasuhan pohon dalam hutan ini sebanyak 179 pohon. Dari jumlah pohon asuh tersebut ada sudah habis masa asuhnya dan musti diasuh kembali.

''Hasil dari program pohon asuh ini disalurkan ke masyarakat Air Tenam. Penggunaannya untuk biaya beasiswa, kegiatan sosial dan sebagian dikembalikan ke hutan dalam bentuk aktivitas patroli hutan,'' jelas Emmy.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya