MANILA - Enam polisi di ibu kota Filipina menghadapi penyelidikan kriminal atas penembakan fatal seorang remaja yang mereka kira sebagai tersangka pembunuhan.
Jerhode Baltazar tenggelam di sebuah desa nelayan di pinggiran kota Manila setelah ditembak di kepala pada Rabu (9/8/2023) lalu.
Dia terjun ke air karena panik saat polisi berusaha menangkapnya.
Itu adalah "kekeliruan penilaian" bagi polisi untuk menembaknya, mengingat remaja berusia 17 tahun itu tidak bersenjata.
"Mereka tidak dapat membela diri. Mereka tidak dapat membuktikan bahwa korban menolak penangkapan," kata kepala polisi kota Navotas Kolonel Allan Umipig kepada televisi lokal, dikutip BBC.
Belum jelas apa yang membuat polisi yakin remaja itu adalah orang yang mereka kejar. Mereka ditugaskan untuk menangkap seorang tersangka dalam penembakan terpisah, yang juga terjadi di Navotas.
Keenam petugas telah dicopot dari jabatan mereka dan ditahan sementara pihak berwenang menyelidiki apakah mereka dapat didakwa dengan pembunuhan, yang dapat dihukum maksimal 20 tahun penjara berdasarkan undang-undang Filipina.