Ratusan umat Kristen berlindung di distrik terdekat, seorang tokoh masyarakat Akmal Bhatti mengatakan kepada Reuters, menambahkan bahwa empat pendeta telah kembali ke gereja, yang masih membara.
Dia mengatakan bahwa setidaknya 50 rumah hancur total.
"Para penjahat menyeret barang-barang berat dari rumah-rumah dan membakarnya di jalan-jalan serta mengambil barang-barang berharga kecil yang bisa mereka bawa dengan mudah," kata Bhatti.
Kelompok hak asasi Amnesty International meminta pihak berwenang Pakistan untuk memastikan perlindungan terhadap minoritas.
"Serangan massa yang ganas hanyalah manifestasi terbaru dari ancaman kekerasan main hakim sendiri yang dapat dihadapi siapa pun di Pakistan setelah tuduhan penistaan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Polisi telah menangkap lebih dari 100 tersangka perusuh, kata pernyataan pemerintah, menambahkan bahwa penyelidikan telah diperintahkan atas insiden tersebut.