JAKARTA - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Sosial dan Kesra Yerry Tawalujan menilai, langkah yang dilakukan pihak Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menghadapi musim kemarau panjang sudah cukup baik.
Meski begitu upaya Kementan itu, perlu melibatkan sejumlah pihak dan lembaga.
"Langkah Kementan untuk mencari sumber-sumber air di daerah sekitar Kota Batu, Jawa Timur itu cukup baik. Tetapi perlu dicarikan berbagai solusi untuk menolong rakyat. Apalagi mereka yang sedang kesulitan pangan dan air bersih. Jangan menunggu sampai rakyat kelaparan karena kehabisan pangan dan tidak punya pasokan air minum baru pemerintah ramai-ramai turun tangan," ujar Yerry, Sabtu (26/8/2023).
Juru Bicara Nasional Partai Perindo -- yang maju sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Sulawesi Utara ini-- mengatakan pihak Kementan perlu lebih kreatif lagi mencari solusi. Berpikir dan bertindak out of the box untuk menemukan cara tepat menolong masyarakat yang terdampak kekeringan panjang.
Pemerintah, lanjut Yerry, perlu membuat pemetaan nasional daerah terdampak kekeringan dan mendata jumlah keluarga yang perlu ditolong.
Setelah itu, membuat rencana aksi dan langkah-langkah kongkrit untuk menolong.
"Kemarau dan kekeringan panjang ini telah menimpa banyak provinsi. Di Papua Tengah kekeringan menyebabkan gagal panen dan rakyat kelaparan, bahkan ada yang sampai meninggal. Jadi usul saya Kementan jangan bekerja sendiri, tetapi libatkan Kementerian dan Lembaga Pemerintah lainnya supaya penanggulangannya lebih berdampak ke masyarakat,"
Minimal Pemerintah, kata Yerry, menyediakan truk tangki air bersih dua kali seminggu dan adakan operasi pasar pangan di daerah dengan kondisi kekeringan ekstrem.
"Sangat baik jika Pemerintah dapat menyediakan pompa air sumur bor yang dapat menjangkau sampai kedalaman 70 hingga 200 meter," paparnya.
Yerry juga menghimbau pihak dunia usaha dan korporasi agar turut menolong dan mengarahkan dana CSR-nya ke daerah-daerah yang terdampak kekeringan.
"Dunia usaha dan korporasi juga diharapkan turut membantu masyarakat di daerah yang mengalami kekeringan panjang, sekalipun jauh dari lokasi perusahaan," pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)