Fakta-Fakta Tentang Beethoven, Sang Komposer Tunarungu dan Karya Klasiknya yang Legendaris

Assyifa Eka Putri, Jurnalis
Selasa 29 Agustus 2023 18:01 WIB
Ludwig van Beethoven. (Foto: Wikipedia)
Share :

JAKARTA - Ludwig van Beethoven (1770-1827) adalah seorang komposer terkenal yang berasal dari Bonn, Jerman. Pengaruh musiknya begitu besar terutama dalam hal simfoni, konser piano, sonata, dan komposisi lainnya.

Saking besar pengaruh musik Beethoven, bahkan ada undang-undang tentang dia di Jerman dan punya museum yang khusus dibangun untuk menghormatinya.

Melalui karya-karya Beethoven, kita dapat menjelajahi sifat dasar kemanusiaan, kekuatan moral politik dan masyarakat, serta kebutuhan untuk diinginkan dan dicintai. Gagasan tentang kebebasan juga selalu menyelinap ke dalam karyanya.

1. Masa kecilnya tidak seindah karya musiknya

Beethoven lahir pada 1770, ia dibesarkan dalam keluarga musisi istana. Meski begitu, komposer legendaris ini tidakpernah mengingat masa kecilnya dengan baik. Ayah Beethoven, Johann van Beethoven, merupakan seorang pecandu alkohol yang sering mengamuk dan tipe dengan suasana hati yang sulit ditebak.

Meskipun Johann ikut andil dalam membimbing putranya pada tahun-tahun awal, ia lebih sering mengungkapkan rasa irinya dibandingkan rasa bangga. Perlakuan ini berbeda dengan ayah dari Wolfgang Amadeus Mozart, yang mengajak anak ajaibnya ke seluruh Eropa untuk tampil.

Beethoven memang tidak didukung seperti para pendahulunya, tetapi ia dapat menunjukkan tingkat keterampilan yang luar biasa. Ia juga mempelajari Mozart, Franz Joseph Haydn, dan Johann Sebastian Bach.

Di usianya yang menginjak 11 tahun, ia sudah menulis serangkaian musik sonata, yang disebut Kurfürsten Sonata. Lalu, pada usia 13 tahun, Beethoven mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai asisten organis istana.

Ketika ia sudah menemukan kenyamanan dalam musiknya, Beethoven terus terganggu oleh kehidupan keluarganya. Saat ia berusia 17 tahun, ibunya meninggal karena konsumsi alkohol dan kecanduan ayahnya terhadap alkohol juga kian memburuk. Alkohol bagaikan mimpi buruk yang terus menghantui Beethoven.

2. Lika-liku perjalanan karier Beethoven dalam menciptakan karya-karya legendaris 

Pada usia 19 tahun, Beethoven mengambil alih posisi ayahnya sebagai kepala keluarga. Beethoven pergi ke Wina untuk belajar di bawah bimbingan Haydn, salah satu komponis yang menginspirasinya.

Beethoven mengungkapkan bahwa ia ingin membebaskan diri dari formula musik konvensional, di mana Mozart saat itu menjadi tolak ukur untuk musik kontemporer yang seharusnya.

Ia pun menciptakan Piano Sonata No. 1 dalam F minor, Op. 2, No. 1 tahun 1795, yang bereksperimen dengan perubahan kecepatan, pengulangan, dan pergeseran yang mencolok antara pelan dan keras. Hal ini kemudia menjadi ciri khas dalam musiknya. 

Di tahun yang sama, trio pianonya dalam C-minor memulai debutnya dengan pertunjukan akhir yang meriah penuh dengan ketegangangan, kekacauan, dan pengulangan yang menggelegar.

Beethoven merupakan komposer genius pada masanya, ia bahkan menciptakan dua karya legendaris karena cintanya ditolak.

Josephine Brunsvik, seorang wanita bangsawan, dan Therese Malfatti, putri dari pengusaha kaya dan pemilik perekbunan, menolak perasaan Beethoven karena statusnya yang hanya seorang rakyat jelata, walaupun ia merupakan musisi terkenal zaman itu.

Beethoven mengekspresikan cintanya melalui musik dan menciptakan Sonata No. 14 dan Für Elise. Dua musiknya ini begitu terkenal di kalangan bangsawan.

3. Beethoven mulai kehilangan pendengarannya 

Terlepas dari pencapaiannya, Beethoven mengalami gangguan pendengaran di usianya yang menginjak 28 tahun. Ketika pendengarannya makin parah dan berbagai upaya pengobatannya gagal, ia sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya.

Tidak diketahui secara pasti penyebab gangguan pendengaran Beethoven. Beberapa teori mengatakan penyebabnya karena tifus, keracunan, dan sifilis. Pendengaran semakin memburuk dan pada pertengahan usia empat puluhan, ia kehilangan hampir seluruh kemampuan mendengarnya.

Akan tetapi, hal ini tidak menghalanginya menciptakan karya ikonik lainnya. Beethoven tidak menyerah, ia menghabiskan tiga dekade pertama hidupnya untuk menciptakan sonata, simfoni, dan kuartet senar.

Oleh karena itu, ia sangat memahami bagaimana instrument akan berinteraksi satu sama lain dan ia juga mampu mengidntifikasi suara dari getarannya.

Ketika pendengaran Beethoven mulai terganggu, komposisi umum musiknya dibuat menjadi nada-nada yang lebih rendah karena dapat didengar secara jelas olehnya. Seperti karya musiknya Moonlight Sonata dan Fidelio.

Di tahun-tahun berikutnya, berbagai macam nada dan frekuensi kembali menghiasi komposisinya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ia kehilangan kemampuan untuk mendengar, Beethoven masih punya keterampilan menulis sebuah karya musik lewat imajinasinya.

Dengan komposisi musiknya yang memiliki pengaruh besar dan keinginannya untuk terus menciptakan karya seni terlepas dari berbagai macam musibah yang menimpanya, Beethoven adalah seorang komposer tunarungu yang menginspirasi begitu banyak generasi seniman.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya