Ridwan Kamil: Kualitas Air Sungai Citarum Membaik

BANDUNG - Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan kualitas air Sungai Citarum membaik setelah pelaksanaan program Citarum Harum. Sungai Citarum di kategori cemar ringan dari sebelumnya cemar berat.

Hal itu disampaikan Ridwan Kamil saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat koordinasi penanganan pencemaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Aula Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (29/8/2023).

 BACA JUGA:

"Kami melaporkan progres yang luar biasa. Selama 5 tahun terakhir penanganan masalah pencemaran Sungai Citarum dengan dana yang digunakan Rp3 triliun atau 10 persen. Anggaran itu gabungan dari APBN dan APBD Jabar. Walaupun 10 persen, yang terjadi luar biasa. Jadi ujungnya adalah kualitas air," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Ridwan Kamil menambahkan, saat program Citarum Harum dimulai, kualitas air Sungai Citarum sangat buruk dengan nilai 33 dan kualitas air disebut cemar berat. Pada 2023 ini, air Sungai Citarum cemar ringan dengan nilai 51. 

 BACA JUGA:

"Secara umum, Citarum jauh membaik. Kualitas airnya teruji. Anak-anak berenang lagi. Ikan-ikan yang punah hadir lagi,” ucapnya.

Sementara itu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penanganan pencemaran Sungai Citarum berjalan dengan sangat baik melalui program Citarum Harum. Hanya saja, sampah dan limbah cair masih menjadi pekerjaan rumah (PR) dalam penanganan pencemaran di sungai tersebut.

"Banyak hal yang telah dilakukan untuk membuat Sungai Citarum terbebas dari pencemaran," kata Menko Marves.

Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, selain itu 30.000 orang terlibat dalam program Citarum Harum. Hasilnya sejauh ini, tingkat kerawanan longsor di sepanjang aliran Sungai Citarum berhasil ditekan. Menko Marves, terdapat tujuh sumber pencemaran di Sungai Citarum, yaitu, limbah peternakan, pertanian, industri, cair domestik, perikanan, sampah, dan sedimentasi.