“Penting untuk menunjukkan keamanan berdasarkan bukti ilmiah dan dengan tegas menyebarkan (informasi) di dalam dan di luar Jepang.”
Pada Senin, (28/8/2023) Nishimura mengunjungi jaringan supermarket Fukushima untuk mencicipi ikan, dan Kishida akan mengunjungi pasar ikan Toyosu di Tokyo pada Kamis, (31/8/2023) juga untuk mempromosikan ikan Fukushima.
Di Korea Selatan, Presiden Yoon Suk Yeol juga makan ikan untuk makan siang. Menurut kantor berita Yonhap, kafetaria Kantor Kepresidenan minggu ini menyajikan ikan Korea, yang permintaannya menurun karena kekhawatiran akan dampak pelepasan air limbah dari pabrik Fukushima.
Kementerian Luar Negeri Jepang mengeluarkan peringatan perjalanan pada Minggu, (27/8/2023) yang mendesak warga Jepang untuk lebih berhati-hati di China, dengan alasan meningkatnya pelecehan dan protes yang disertai kekerasan atas pembuangan air limbah. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan pelempar batu menargetkan kedutaan Jepang, konsulat, dan sekolah di China.
Para pejabat dan laporan mengatakan ribuan panggilan telepon dari China telah menargetkan kantor-kantor pemerintah Fukushima dan operator pembangkit listrik tenaga nuklir. Banyak penelepon berteriak dalam bahasa China, dan beberapa meneriakkan kata-kata “bodoh” dan kata-kata makian lainnya, kata televisi publik NHK Jepang.