Prof Tan mengatakan para pemilih telah mengesampingkan perbedaan mereka untuk mengantarkan Tharman ke Istana.
“Ini adalah popularitas di seluruh pulau. Ada yang bilang dia menarik suara dari seluruh spektrum politik, padahal ini bukan kontes politik,” ujarnya.
Prof Tan juga mencatat bahwa Singapura sedang mengalami perubahan kepemimpinan di tingkat politik. Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong mengatakan dia sedang bersiap untuk menyerahkan tim generasi keempat (4G), yang dipimpin oleh Wakil PM Lawrence Wong.
“Seseorang seperti Tharman, dengan statusnya, reputasi internasionalnya, dan dengan dukungan kuat dari warga Singapura, akan dapat membantu Singapura (dengan) cara yang sangat positif di masa depan,” paparnya.
Sementara itu, Dr Felix Tan, analis politik dari Nanyang Technological University (NTU), juga mengungkapkan keterkejutannya atas hasil penghitungan sampel dan hasil akhirnya.
“Saya pikir ada banyak orang yang berharap Tharman akan menang, tapi menang dengan selisih yang sangat besar, Saya pikir ini agak tidak terduga dan cukup mengejutkan. Kejutan yang menyenangkan bagi sebagian orang,” katanya.
Menyoroti fokus pada isu-isu “kemapanan versus anti kemapanan” selama masa kampanye, Dr Tan menjelaskan bahwa orang mungkin merasa bahwa mungkin dukungan terhadap Tharman mungkin telah kehilangan kekuatan, tetapi tampaknya hal tersebut tidak terjadi.