"Yang tidak tahu masyarakatnya, gurunya, muridnya atau gubernurnya?" tanya Ganjar kembali.
"Masyarakatnya Pak," jawab Faradila.
"Biasanya mereka tidak tahu soal seperti apa?" tanya Ganjar kembali.
"Ya masih memandang kita difabel itu enggak mampu dan cacat, masih seperti itu lah Pak," jawab Faradila.
Tak hanya Faradila, Mita yang juga anggota Komunitas Difabel Semarang turut berbincang dengan Ganjar. Ia menyampaikan rasa sayangnya kepada Ganjar.
"Aku senang sama Pak Ganjar," kata Mita.
"Ohh, terima kasih," sahut Ganjar.
"Semoga sehat Pak Ganjar," jawab Mita.
"Aamiin. Tepuk tangan," ucap Ganjar merespons Mita.
Sementara itu, salah satu perwakilan dari Komunitas Difabel Semarang menyampaikan harapannya kepada negeri ini. Mulanya, ia bertanya harapan Ganjar terkait negara ini. Namun, Ganjar bertanya balik.
"Kalau kamu sendiri harapannya apa?" ucap Ganjar.
"Supaya negara ini bisa terus maju dan mampu," tutur anak lainnya.
"Setuju," seru Ganjar disambut tepuk tangan peserta.
(Angkasa Yudhistira)