KUBA – Kementerian Luar Negeri Kuba mengatakan pihaknya telah mengungkap jaringan perdagangan manusia yang bertujuan merekrut warga Kuba untuk berperang bagi Rusia dalam perangnya di Ukraina.
Kementerian mengatakan warga Kuba yang tinggal di Rusia dan bahkan beberapa di Kuba telah digabungkan ke dalam pasukan militer yang mengambil bagian dalam perang di Ukraina.
Kuba adalah sekutu dekat Rusia, namun mereka menekankan dalam pernyataannya bahwa hubungan itu tidak menjadi bagian dari konflik di Ukraina.
Kementerian luar negeri Kuba tidak merinci siapa yang berada di balik operasi tersebut.
Sebuah surat kabar Rusia, Ryazan Gazette, melaporkan bahwa warga Kuba yang tinggal di Rusia telah bergabung dengan pasukan tempur Rusia yang berperang di Ukraina dengan imbalan janji untuk menerima kewarganegaraan Rusia.
Ada juga video yang mengklaim menunjukkan relawan Serbia berlatih untuk berperang bersama pasukan Rusia di Ukraina.
Meskipun tidak jelas apakah pernyataan Kementerian Luar Negeri Kuba terkait dengan laporan di Ryazan Gazette, pernyataan tersebut menyatakan bahwa "Kuba memiliki posisi historis yang tegas dan jelas terhadap penggunaan tentara bayaran".