Flare Prewedding Bikin Lahan Gunung Bromo Terbakar, Pengelola Perketat Pengawasan Pengunjung

Avirista Midaada, Jurnalis
Jum'at 08 September 2023 15:14 WIB
Tangkapan layar detik-detik kebakaran savana di Gunung Bromo. (Foto: Dok Ist)
Share :

MALANG - Pengelola kawasan Gunung Bromo bakal memperketat pengawasan pasca adanya wisatawan yang menyalakan flare saat prewedding hingga menimbulkan kebakaran lahan. Pengawasan akan dilakukan dengan memeriksa sejumlah barang bawaan yang tidak sesuai Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) yang dikeluarkan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNTBS)

Kepala Seksi (Kasi) BB-TNBTS Wilayah 1 Didit Sulistyo menyebutkan, bila ditemukan adanya barang-barang yang tidak mengantongi Simaksi, pihaknya tidak segan-segan akan melakukan pengusiran wisatawan dari Gunung Bromo. Pengawasan barang bawaan ini meliputi barang berbahaya yang mudah terbakar, hingga kamera, kamera DSLR, dan drone.

"Jadi saat sweeping bila ditemukan ada pengunjung yang tidak memiliki Simaksi akan kami rampas barang-barangnya. Seperti camera, drone, DSLR, akan kami sita," ucap Didit Sulistyo, dikonfirmasi pada Jumat (8/9/2023).

 BACA JUGA:

Aturan itu akan diberlakukan karena pihaknya tidak ingin kejadian serupa kembali terjadi di kemudian hari. Pasalnya imbas ulah event organizer (EO) pada kegiatan foto pra-nikah, setidaknya ada 50 hektar lahan di Bukit Teletubbies Savana Kaldera Tengger yang terbakar. Ia pun mengecam ulah EO dan wisatawan yang dianggap tidak bertanggung jawab.

"Mereka tidak terlibat dalam pemadaman. Berlipat pelanggaran mereka. Karena itu kami meminta kepada pihak kepolisian agar mereka dihukum secara proporsional agar ke depan ada efek jera," terangnya.

 BACA JUGA:

Didit menegaskan, penegakan aturan hukum karena melihat perjuangan para petugas lain di lapangan yang berjuang memadamkan api lebih dari satu pekan terakhir ini. "Capek kami, kasihan petugas lainnya juga yang tidak tidur gara-gara ulah mereka ini," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, kawasan Wisata Gunung Bromo kembali ditutup total sejak Rabu malam (7/9/2023) kemarin pukul 22.00 WIB, pasca ada kebakaran di lahan Bukit Teletubbies pada Blok Savana Bukit Watangan. Diduga kebakaran akibat adanya aktivitas wisatawan yang menyalakan flare saat foto prewedding di kawasan Bukit Teletubbies.

Kejadian ini terekam ponsel oleh warga sekitar melalui sebuah video berdurasi 41 detik. Video ini beredar viral di media sosial. Pada video tersebut tampak sejumlah laki-laki dan satu perempuan berpakaian putih, membawa peralatan untuk pemotretan.

Mereka membawa tripod dan kamera serta tengah berjalan santai padahal di belakangnya terlihat api makin besar. Para wisatawan itu tampak terlihat santai usai api menyambar dan membakar lahan di belakang tepat tulisan Bukit Teletubbies.

Sebagai informasi, kawasan Wisata Gunung Bromo dapat diakses melalui empat pintu masuk yakni pintu masuk Coban Trisula dari Kabupaten Malang, pintu masuk Wonokitri dari Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Senduro di Kabupaten Lumajang, dan pintu masuk Cemoro Lawang, di Kabupaten Probolinggo. Saat ini imbas kebakaran pada Rabu kemarin (6/9/2023) seluruh pintu masuk itu kembali ditutup total.

Kawasan TNBTS sendiri sempat terbakar sejak Selasa tanggal 29 Agustus 2023 sekitar pukul 23.30 WIB, terdapat titik api di Bantengan, yang ada di sekitar perbatasan resort PTN Wilayah Coban Trisula dan resort PTN Wilayah Ranupani.

Api terus menjalar ke beberapa savana di Bukit Teletubbies, Blok Jemplang, hingga kawasan B29, di wilayah Lumajang. Bahkan api juga merambat ke kawasan Perhutani di Gunung Penanjakan.

Imbas kebakaran ini, BB-TNBTS sempat menutup secara bergantian akses masuk ke Gunung Bromo melalui Jemplang, Coban Trisula, Kabupaten Malang dan Senduro, Kabupaten Lumajang. Kemudian juga pintu masuk di Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, ketika ada kebakaran di Gunung Penanjakan, kawasan Perhutani.

BB-TNBTS telah mengeluarkan imbauan kepada para wisatawan agar turut serta mengantisipasi adanya potensi kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau, mengingat kondisi kawasan taman nasional tersebut sangat kering.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya