SHI Pei Pu adalah seorang mata-mata pria asal Tiongkok sekaligus penyanyi opera yang menyamar menjadi wanita. Kisah pria kelahiran Shandong, China pada 21 Desember 1938 itu mengundang perhatian, terutama terkait percintaannya dengan diplomat Prancis, Bernard Boursicot.
Kisah ini kembali mengemuka kala Shi meninggal dunia di sebuah panti jompo di Paris pada 30 Juni 2009, di usianya yang ke 70 tahun.
Dalam wawancara dengan seorang jurnalis New York Times, Joyce Wadler, Boursicot menceritakan kisahnya dengan Shi mulai dari hal-hal yang sangat pribadi hingga ungkapan kekecewaannya terhadap Shi.
Lantas, bagaimana awal mula dari hubungan asmara mereka terjadi?
Kisah ini dimulai ketika Shi dan Boursicot bertemu di sebuah pesta koktail yang diselenggarakan oleh komunitas diplomatik di Beijing, pada 1964. Saat itu, Shi yang berusia 26 tahun meraih kesuksesannya sebagai aktor dan penyanyi opera Beijing.
Salah satu peran Shi yang terkenal adalah perannya wanita dalam opera “The Story of the Butterfly”. Ia juga fasih dalam berbahasa Prancis dan menjadi seorang guru bahasa Mandarin di komunitas diplomatik.
Pada pesta tersebut, Boursicot terpikat oleh kecantikan Shi yang memiliki fitur wajah indah dan berkulit halus, meski kala itu sang mata-mata berpakaian layaknya seorang pria. Boursicot baru berusia 20 tahun kala itu, dan merupakan seorang akuntan yang baru ditugaskan di kedutaan besar Prancis di Beijing.
Shi, yang berpakaian seperti seorang pria, mengaku bahwa dia terlahir sebagai seorang perempuan dan menceritakan kisah masa lalunya di mana ia dipaksa ibunya untuk menyamar sebagai seorang laki-laki karena ayahnya menginginkan anak laki-laki.
Sejak saat itu, Shi mengatakan pada Boursicot bahwa ia telah menjalani kehidupan maskulin. Cerita masa lalu Shi membuat Boursicot bersimpati dan percaya bahwa ia adalah seorang perempuan. Setelah itu, mereka tetap berhubungan dan bertemu beberapa kali.
Pertemuan-pertemuan itu akhirnya membuat mereka jatuh cinta dan mulai menjalin hubungan asmara. Hubungan mereka dilakukan secara sembunyi-sembunyi dikarenakan sebagai bentuk etiket tradisional China ketika ingin bercinta.
Ketika pemerintah Tiongkok mengetahui hubungan percintaan tersebut, Boursicot didesak untuk menyerahkan dokumen-dokumen, pertama dari kedutaan besar di Beijing pada 1969-1972, dan kemudian dari tempat penugasannya di kedutaan di Ulan Bator, Mongolia pada 1977-1979.
Boursicot dipindahkan ke Asia Tenggara karena terjadi pergolakan Revolusi Kebudayaan di Tiongkok pada 1966-1976, menyulitkannya untuk bertemu dengan Shi.
Pada suatu hari, Shi mengunjungi Boursicot dengan membawa "putra" mereka yang berusia empat tahun, Shi Dudu, yang lahir pada 1966. Boursicot pun menerima anak itu sebagai putra mereka.
Pada 1979, Boursicot kembali ke kampung halamannya di Prancis. Disusul tiga tahun kemudian oleh Shi dan putra mereka, dengan visa budaya selama tiga bulan. Selama tinggal di Paris, Shi menampilkan opera Beijing dan dua acara TV. Ia pun mendapatkan perpanjangan visa selama satu tahun.
Baru saja mereka berkumpul kembali, sebuah masalah perlahan datang menghampiri. Di musim panas 1983, Direktorat Pengawasan Wilayah (DST), yang beroperasi sebagai badan intelijen domestik, menaruh kecurigaan terhadap Shi dan Boursicot yang tinggal bersama.
DST bertanya kepada mereka tentang dokumen rahasia yang diberikan kepada pihak berwenang Tiongkok. Setelah keduanya diinterogasi secara mendalam, baik Boursicot dan Shi Pei Pu ditangkap karena menjadi mata-mata untuk Tiongkok.
Shi mengaku bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang dokumen rahasia dan bersikeras bahwa dia adalah seorang perempuan, setelah dituduh sebagai mata-mata pria yang melakukan penyamaran
Hakim Prancis yang tidak percaya dengan pengakuan itu akhirnya mengirim Shi ke Fresnes, sebuah penjara pria di pinggiran selatan Paris, setelah pemeriksaan medis menyeluruh membuktikan bahwa Shi adalah seorang pria.
Saat berada dalam tahanan polisi, Shi menjelaskan kepada dokter bahwa dia menyembunyikan alat kelaminnya untuk meyakinkan Boursicot bahwa dia adalah seorang wanita.
"Saya tidak pernah mengatakan kepada Bernard bahwa saya adalah seorang wanita, saya hanya membiarkannya mengerti bahwa saya bisa menjadi seorang wanita," ungkap Shi, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post.
Tak lama setelah itu, terungkap bahwa ternyata "putra" mereka, Shi Dudu, merupakan anak yang diadopsi Shi Pei Pu dari provinsi Xinjiang, China.
Boursicot tidak dapat menerima bahwa "wanita" yang telah menjalin hubungan asmara dengannya selama 20 tahun itu sebenarnya adalah seorang pria. Merasa dikhianati sekaligus depresi, ia berusaha menggorok lehernya dengan silet di dalam sel tahanan, namun berhasil selamat.
Pada 1986, Shi dan Boursicot dinyatakan bersalah. Masing-masing dari mereka menerima hukuman enam tahun penjara atas tuduhan spionase. Pada 1987, mereka diampuni dan dibebaskan dari sel tahana
Kisah ini kemudian diangkat oleh Davis Henry Wang untuk drama Broadway pada 1988, yang kemudian membuatnya memenangkan penghargaan Tony Award untuk Drama Terbaik pada tahun itu.
(Rahman Asmardika)