Kini Rusialah yang tampaknya paling dikhawatirkan, ketika drone dan pasukan komando Ukraina melancarkan serangan di sudut barat laut Krimea, merusak pangkalan radar di Semenanjung Tarkhankut dan bahkan memasang bendera Ukraina selama operasi untuk memperingati Hari Kemerdekaan, pada 24 Agustus lalu.
Serhiy Kuzan, dari Pusat Keamanan dan Kerjasama Ukraina yang berbasis di Kyiv, menyebut misi menara Boyko sebagai operasi jarak jauh yang berani.
“Kami mengalahkan Rusia karena kami yang pertama mencapai menara dan menghilangkan mata dan telinga Rusia,sebelum Rusia mengirim pesawat mereka untuk melindungi peralatan mereka,” terangnya.
Kyiv tidak merahasiakan niatnya untuk merebut kembali Semenanjung Krimea.
“Rusia juga kehilangan kemampuan untuk sepenuhnya mengendalikan perairan Laut Hitam, yang membuat Ukraina semakin dekat dengan kembalinya Krimea,” kata komentar video tersebut.
Prospeknya mungkin masih jauh untuk saat ini. Namun mengurangi kemampuan Rusia untuk melihat apa yang terjadi di Laut Hitam bagian utara dipandang penting untuk secara bertahap melemahkan cengkeraman Moskow.
(Susi Susanti)