Osama Aly, juru bicara layanan Darurat dan Ambulans mengatakan rumah sakit di Derna tidak lagi beroperasi dan kamar mayat penuh.
“Mayat-mayat ditinggalkan di luar kamar mayat di trotoar,” katanya kepada CNN.
“Tidak ada layanan darurat langsung. Saat ini orang-orang sedang bekerja untuk mengumpulkan jenazah yang membusuk,” ujar Anas Barghathy, seorang dokter yang saat ini menjadi sukarelawan di Derna.
Kerabat orang-orang yang tinggal di kota Derna yang hancur mengatakan kepada CNN bahwa mereka ketakutan setelah melihat video banjir, tanpa ada kabar dari anggota keluarga mereka.
Ayah, seorang perempuan Palestina yang memiliki sepupu di Derna, mengatakan dia tidak dapat menghubungi mereka sejak banjir terjadi.
“Saya sangat mengkhawatirkan mereka. Saya memiliki dua sepupu yang tinggal di Derna. Tampaknya semua komunikasi terputus dan saya tidak tahu apakah mereka masih hidup saat ini. Sangat menakutkan menyaksikan video yang keluar dari Derna. Kami semua ketakutan,” katanya.
Emad Milad, warga Tobrok, mengatakan delapan kerabatnya tewas akibat banjir di Derma.
“Adik istri saya Areej dan suaminya meninggal dunia. Seluruh keluarganya juga meninggal. Sebanyak delapan orang semuanya hilang. Ini adalah bencana. Ini adalah bencana. Kami berdoa untuk hal-hal yang lebih baik,” ujarnya.
(Susi Susanti)