Warga mengatakan kepada kami bahwa mereka tidak akan pergi sampai Fatima dan Hajar ditemukan, hidup atau mati.
“Dalam budaya kami, kami makan dari piring yang sama. Kami berbagi makanan dan berbagi piring. Kami adalah sebuah keluarga,” kata seorang pria dan orang-orang di sekitarnya mengangguk setuju.
“Mereka saudara perempuan kita,” kata yang lain.
Di antara kerumunan tersebut terdapat saudara ipar Fatima, Khadijah, yang tinggal di dua lantai teratas gedung tersebut. Dia berada di Marrakesh ketika gempa terjadi.
Dia menceritakan kepada BBC bahwa suami Fatima berhasil ditarik dari reruntuhan namun kemudian meninggal. Adapun putranya yang masih kecil dirawat di rumah sakit setelah menghabiskan waktu berjam-jam terjebak di dalam reruntuhan.
Dia mengatakan Fatima dan Hajar, 40 dan 17, memiliki “sifat yang sama”, menggambarkan mereka sebagai orang yang “damai”.
“Fatima tidak pernah berdebat dengan siapa pun, atau mempunyai masalah dengan siapa pun,” katanya.
"Hajar akan menyendiri. Dia pemalu. Dia sedang belajar dan termasuk siswa terbaik,” ujarnya.
Namun harapan untuk menemukan mereka hidup sangatlah kecil, dan memudar seiring berjalannya waktu.