INDIA sedang mengembangkan kapal selam dengan desain yang dipengaruhi oleh kapal selam Titan milik OceanGate yang hancur dalam penyelaman ke bangkai kapal Titanic pada Juni lalu. Kapal selam Matsya 6000 sedang dikembangkan sebagai bagian dari upaya India turun ke dasar laut dan mencari logam mulia yang bisa diperoleh.
Kapal selam ini diperkirakan akan menjalani uji coba pertamanya pada awal 2024 setelah dikembangkan selama dua tahun, yang mana selama itu desainnya dipengaruhi oleh kapal selam Titan OceanGate, demikian dilansir dari Unilad.
Sebagaimana diketahui, kapal selam Titan meledak saat dalam perjalanan menuju reruntuhan Titanic pada Juni, yang memakan korban jiwa lima orang di dalamnya.
Selama proses pengembangan Matsya (Sansekerta untuk 'ikan') ada beberapa pengaruh dari kapal OceanGate, meskipun seiring waktu hal ini menunjukkan kepada pengembang kapal selam apa yang ingin mereka hindari daripada apa yang ingin mereka tiru dari kapal tersebut.
Matsya didesain untuk menyelam hingga kedalaman 6.000 meter dan dapat membawa tiga orang, biasanya akan menyelam selama 12 hingga 16 jam, meskipun akan ada kapasitas oksigen 96 jam, karena sisa lebih aman untuk muncul ke permukaan dengan banyak udara yang tersisa.
Meskipun ruang di dalam kapal selam Matsya ini mungkin cukup sempit, namun hal ini juga tidak menimbulkan bahaya keselamatan seperti yang ditimbulkan oleh kapal OceanGate.
Setelah kehancuran Titan, banyak klaim dibuat bahwa orang-orang berulang kali memperingatkan OceanGate atas keselamatan kapal selam mereka tetapi tidak berhasil.
Salah satu kekhawatiran terbesar mengenai kapal selam yang hancur ini adalah bahwa kapal tersebut tidak memenuhi standar keselamatan, dan kekhawatiran diungkapkan mengenai lambung kapal selam yang sebagian besar terbuat dari serat karbon.
Sebaliknya, Matsya dibuat dari titanium setelah para ahli memutuskan untuk menghindari pembuatan kapal selam mereka dari bahan yang sama dengan Titan.
Meskipun OceanGate mengklaim pihaknya menerapkan 'inovasi' dalam desain kapal selamnya, insinyur biomedis Rachel Lance mengatakan bahwa mereka malah melakukan hal-hal yang telah terbukti tidak berhasil.
Titan dihancurkan oleh tekanan sekira 380 kali lipat dari tekanan di permukaan, sedangkan Matsya 6000 bertujuan untuk bertahan pada tekanan sekira 600 kali lipat dari tekanan di permukaan.
Kapal selam yang ingin menyelam secara konsisten ke dasar laut harus terbuat dari bahan yang lebih kuat dari serat karbon, oleh karena itu mengapa saran untuk membuat Matsya dari serat karbon seperti Titan pada akhirnya tidak mendapat lampu hijau.
Matsya 6000 diperkirakan akan mulai diuji di Teluk Benggala tahun depan.
(Rahman Asmardika)