Di sebuah rumah sakit di Derna pada Selasa, (12/9/2023) sejumlah jenazah yang dibungkus selimut dibaringkan di lantai di koridor atau di luar di trotoar, agar warga dapat mencoba mengidentifikasi mereka.
Mustafa Salem mengatakan, tidak ada seorang pun yang ditemukan hidup dari seluruh keluarga besarnya yang tinggal di rumah berdekatan di dekat lembah sungai, di seberang masjid.
“Orang-orang tertidur dan tidak ada yang siap,” katanya kepada Reuters. “Kami kehilangan 30 orang sejauh ini, 30 anggota keluarga yang sama. Kami belum menemukan siapa pun.”
Badan migrasi PBB, Organisasi Internasional untuk Migrasi, mengatakan setidaknya 30.000 orang telah mengungsi di Derna.
“Hal yang paling penting bagi tim pencari adalah kami membutuhkan tas untuk jenazah,” Lutfi al-Misrati, direktur tim pencarian, mengatakan kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara telepon.
Kehancuran terlihat jelas dari titik-titik tinggi di atas Derna, di mana pusat kota yang padat penduduk, yang dibangun di sepanjang dasar sungai musiman, kini menjadi tanah datar berbentuk bulan sabit dengan hamparan air berlumpur yang berkilauan di bawah sinar matahari, seluruh bangunannya tersapu.