Masih di hari Kamis (14/9/2023), pasukan Ukraina di kota Yevpatoria di Krimea menghancurkan kompleks pertahanan udara Rusia dalam serangan semalam menggunakan rudal jelajah dan drone. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut operasi tersebut sebagai “sebuah kemenangan” dalam pidato malamnya.
“Ini adalah pencapaian yang sangat signifikan, bagus sekali!,” ujarnya.
Pergeseran fokus ke Krimea juga terjadi setelah Rusia membiarkan Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam berakhir pada bulan Juli. Perjanjian tersebut, yang ditengahi oleh Turki dan PBB pada Juli 2022, mengizinkan ekspor biji-bijian Ukraina – hingga perjanjian tersebut berakhir, dan Moskow menolak untuk memperbarui perjanjian tersebut.
Armada Laut Hitam Rusia sejak itu melanjutkan blokadenya terhadap pelabuhan-pelabuhan Ukraina, sehingga menghambat ekspor biji-bijian penting dan mengancam ketahanan pangan global.
Ada juga pembatasan lain yang berlaku di Eropa; pada bulan Mei, Komisi Eropa melarang impor produk pertanian Ukraina ke Bulgaria, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Slovakia hingga tanggal 5 Juni, sebuah tindakan yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan logistik dan melindungi petani lokal dari penurunan harga karena harga biji-bijian Ukraina yang lebih murah.
Pada Juni lalu, Uni Eropa (UE) memutuskan untuk secara bertahap mengurangi tindakan pencegahan terhadap impor produk Ukraina hingga 15 September ini.
Pada Kamis (14/9/2023), Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dia mengharapkan Komisi Eropa untuk “menepati janjinya” dan mencabut semua pembatasan ekspor biji-bijian Ukraina pada Jumat (15/9/2023), dengan mengatakan bahwa larangan itu tidak dapat dilanjutkan.
(Susi Susanti)