5. AS berperan sebagai perantara
Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, mengungkapkan bahwa ada potensi kesepakatan normalisasi antara Israel dan Arab Saudi dalam beberapa bulan mendatang, dengan Amerika Serikat (AS) berperan sebagai mediator. Yerusalem tetap optimis mengenai kemungkinan kesepakatan tersebut, meskipun perbedaannya dengan Abraham Accords tahun 2020 yang membuka hubungan Israel dengan beberapa negara Muslim seperti Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Maroko.
Pembicaraan mengenai potensi kesepakatan antara Yerusalem dan Riyadh telah menjadi perbincangan dalam beberapa bulan terakhir, terutama karena upaya intensif pemerintahan Biden untuk memediasi kesepakatan tersebut. Pada awal Juni, Menlu AS Antony Blinken mempromosikan normalisasi hubungan diplomatik antara Saudi dan Israel selama kunjungan ke Jeddah dan Riyadh.
Faisal bin Farhan, Menlu Saudi, juga mempercayai bahwa normalisasi hubungan dengan Israel memiliki potensi manfaat signifikan bagi kawasan tersebut, meskipun manfaat tersebut mungkin terbatas oleh ketidakadaan solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.
Perdamaian atau normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel akan memiliki dampak besar pada situasi di Timur Tengah. Meskipun masih banyak tantangan yang harus diatasi, perkembangan ini menunjukkan potensi perubahan dinamika politik di kawasan tersebut.
(Rahman Asmardika)