Filipina Kecam China karena Pasang Penghalang Terapung di Laut China Selatan yang Disengketakan

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 25 September 2023 05:57 WIB
Filipina kecam China yang pasang penghalang terapung di Laut China Selatan yang disengeketakan (Foto: Reuters)
Share :

FILIPINA - Filipina pada Minggu (24/9/2023) mengecam penjaga pantai China atau Tiongkok karena memasang apa yang mereka sebut “penghalang mengambang” di wilayah sengketa Laut Cina Selatan. Hal itu mencegah kapal-kapal Filipina memasuki dan menangkap ikan di wilayah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, juru bicara penjaga pantai Filipina Jay Tarriela mengatakan penghalang terapung itu ditemukan oleh kapal-kapal Filipina selama patroli maritim rutin pada Jumat (22/9/2023) dan berukuran sekitar 300 meter (984 kaki).

Penjaga Pantai Filipina merilis video yang memperlihatkan kerusakan parah pada lingkungan laut dan terumbu karang di dasar laut Rozul Reef dan Escoda Shoal di Laut Cina Selatan.

“Penjaga pantai Filipina dan Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan mengecam keras pemasangan penghalang terapung yang dilakukan oleh penjaga pantai Tiongkok di bagian Tenggara Bajo de Masinloc, yang mencegah kapal nelayan Filipina memasuki perairan dangkal dan menghalangi aktivitas penangkapan ikan dan mata pencaharian mereka,” bunyi pernyataan itu, dikutip CNN.

Tarriela membagikan foto-foto yang diduga sebagai penghalang terapung dan mengklaim tiga kapal penjaga pantai Tiongkok dan sebuah kapal dinas milisi maritim Tiongkok telah memasang penghalang terapung tersebut setelah kedatangan kapal pemerintah Filipina di daerah tersebut.

Penjaga pantai Filipina membagikan rekaman awal pekan ini yang menunjukkan petak-petak karang yang rusak dan memutih, sehingga mendorong para pejabat untuk menuduh Tiongkok melakukan kerusakan besar-besaran di wilayah tersebut.

Penjaga Pantai Filipina merilis video yang memperlihatkan kerusakan parah pada lingkungan laut dan terumbu karang di dasar laut Rozul Reef dan Escoda Shoal di Laut Cina Selatan.

“Terus menerusnya aktivitas penangkapan ikan ilegal dan destruktif yang dilakukan milisi maritim Tiongkok di Rozul Reef dan Escoda Shoal secara tidak pandang bulu mungkin secara langsung menyebabkan degradasi dan kehancuran lingkungan laut di fitur-fitur [Laut Filipina Barat],” kata Tarriela dalam sebuah pernyataan, mengacu pada nama Manila untuk sebagian Laut Cina Selatan dalam yurisdiksinya.

“Keberadaan karang yang hancur menunjukkan adanya potensi tindakan pembuangan, kemungkinan melibatkan karang mati yang sebelumnya diproses dan dibersihkan sebelum dikembalikan ke dasar laut,” tambahnya.

Sementara itu, Tiongkok belum berkomentar secara terbuka. CNN sedang mencari tanggapan dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Sebelumnya, ketika ditanya tentang kerusakan karang pada pengarahan rutin pada Kamis (21/9/2023), Kementerian Luar Negeri Tiongkok menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya “salah dan tidak berdasar.”

“Kami menyarankan pihak berwenang Filipina untuk tidak menggunakan informasi palsu untuk membuat lelucon politik,” kata juru bicara Mao Ning kepada wartawan.

Menurut para nelayan Filipina, kapal-kapal Tiongkok “biasanya memasang penghalang terapung setiap kali mereka memantau sejumlah besar nelayan Filipina di wilayah tersebut,” kata pernyataan itu.

Seperti diketahui, Bajo de Masinloc, juga dikenal sebagai Scarborough Shoal, adalah terumbu karang kecil namun strategis dan daerah penangkapan ikan yang subur, terletak 130 mil (200 kilometer) sebelah barat pulau Luzon, Filipina.

Beting tersebut, yang disebut Tiongkok sebagai Huangyandao, adalah salah satu dari sejumlah pulau dan terumbu karang yang disengketakan di Laut Cina Selatan, yang menjadi lokasi berbagai sengketa wilayah.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya