DEN HAAG – Aksi penistaan Alquran kembali terjadi di Eropa, kali ini dilakukan oleh seorang ekstremis anti-Islam di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda. Selain merobek, ia juga melecehkan agama Islam dan umat Muslim.
Mengutip dari beberapa sumber, berikut adalah fakta mengenai ekstremis Anti-Islam yang merobek Alquran di KBRI Den Haag.
1. Dilakukan ekstremis Pegida
Pada 23 September 2023, kelompok anti-Islam Patriatik Eropa Melawan Asia Barat (Pegida) melakukan aksi provokatif dengan merobek Alquran di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Belanda. Pemimpin Pegida, Edwin Wagensveld, memimpin aksi ini di hadapan beberapa kedutaan besar negara mayoritas Muslim seperti Indonesia, Turki, hingga Pakistan di Den Haag.
2. Pemimpin Pegida merobek Kitab Umat Muslim
Edwin Wagensveld, pemimpin Pegida, secara terang-terangan merobek salinan kitab suci umat Islam itu di depan KBRI. Tindakan provokatif ini termasuk membuang sejumlah halaman Al-Quran ke tanah dan menginjak-injaknya.
3. Pengamanan oleh Pihak Kepolisian
Selama melakukan tindakan kontroversial tersebut, Edwin Wagensveld mendapat pengamanan dari pihak kepolisian Belanda. Dia bahkan mengucapkan terima kasih kepada aparat keamanan atas perlindungan yang diberikan selama berunjuk rasa.