MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan salah satu komandan tertinggi tentara bayaran Wagner untuk mengambil alih “unit sukarelawan” yang bertempur di Ukraina. Perintah tersebut menunjukkan upaya Kremlin untuk tetap menggandeng kelompok tentara bayaran itu setelah kematian sang pemimpin Yevgeny Prigozhin.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kremlin pada Jumat (29/9/2023), Putin mengatakan kepada Andrei Troshev bahwa tugasnya adalah “menangani pembentukan unit sukarelawan yang dapat melakukan berbagai tugas tempur, terutama di zona operasi militer khusus”. Moskow menggunakan jargon itu untuk menggambarkan agresinya di Ukraina, demikian dilansir dari VOA Indonesia.
Para anggota Wagner tidak memiliki peran signifikan di medan perang sejak berhasil merebut Kota Bakhmut di Ukraina timur dalam pertempuran terpanjang dan paling berdarah. Kelompok itu kemudian mundur dari perang dan bergerak menuju Moskow untuk melakukan kudeta.
Setelah kudeta digagalkan pada akhir Juni, muncul spekulasi mengenai nasib Wagner. Banyak pengamat memperkirakan hal ini akan diserahkan ke Kementerian Pertahanan. Komentar Putin pun tampaknya mengonfirmasi bahwa proses tersebut sedang berlangsung.
Sejak kematian Prigozhin, pasukan Wagner di negara tetangga Belarus dilaporkan berkemas dan membongkar kamp mereka. Belarus menjadi tempat mereka setelah gagal melakukan pemberontakan.
Troshevm pensiunan perwira militer, adalah tokoh utama di Wagner sejak pembentukannya pada 2014 dan menghadapi sanksi Uni Eropa atas perannya di Suriah sebagai direktur eksekutif kelompok tersebut.
Wakil Menteri Pertahanan Yunus-Bek Yevkurov hadir pada pertemuan Putin dengan Troshev, Kamis (28/9/2023) malam. Kehadiran itu sebuah pertanda bahwa tentara bayaran Wagner kemungkinan akan bertugas di bawah komando Kementerian Pertahanan. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Jumat (29/9/2023),membenarkan Troshev sekarang bekerja untuk Kementerian Pertahanan dan merujuk pertanyaan tentang kemungkinan kembalinya Wagner ke Ukraina untuk bergabung dengan militer.