Setahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Masih Trauma hingga Tak Berani Nyalakan Televisi

Avirista Midaada, Jurnalis
Senin 02 Oktober 2023 09:14 WIB
Siti Mardiyah masih trauma mengingat anaknya yang jadi korban Tragedi Kanjuruhan. (Foto: Avirista Midaada)
Share :

MALANG - Tragedi Kanjuruhan sudah setahun berlalu, namun masih menyisakan luka bagi keluarga korban yang ditinggalkan. Dari 135 nyawa yang menjadi korban, keluarga korban asal Jalan Ternate, Kota Malang, Siti Mardiyah masih teringat betul bagaimana anaknya Mitha Maulida (26) menjadi korban.

Siti Mardiyah masih tak bisa melupakan kejadian setahun lalu pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2023) malam. Kepergian Mitha anak ketiganya membuat hidupnya berubah 180 derajat.

"Banyak berubah, saya seperti orang linglung, banyak lupanya, makan juga enggak kayak dulu, dulu setiap hari harus masak, ke pasar setiap hari sama anak saya perempuan, sekarang enggak, makan seadanya, kakak-kakaknya juga sama enggak seperti dulu, masih kaget," ujar Siti Mardiyah ditemui di rumahnya pada Senin (2/10/2023).

Perempuan yang akrab disapa Kholifah ini mengaku ketika ia teringat anaknya ia kerap bertingkah laku aneh. Bahkan beberapa kali ketika ia teringat anaknya, ia langsung menuju makam sang anak ketika siang hari. Padahal biasanya ia mengunjungi makam anaknya sehabis Sholat Dhuha dan Sholat Ashar pada sore hari.

"Setiap hari ke makam, habis Dhuha, habis Ashar ke makam, tapi kalau tiba-tiba ingat saya lari ke makam nangis, masih kayak kaget gitu," kata perempuan berusia 55 tahun ini.

Dirinya bercerita, almarhumah putrinya merupakan sosok pekerja keras dan menyayangi keluarga. Bahkan sosok anak bungsunya ini sering bermanja - manja ke kakak-kakaknya kendati telah bekerja. Namun di balik itu semua, sosok Mitha merupakan orang yang bertanggung jawab dan tidak pernah melupakan keluarga, terutama orang tuanya.

"Anak saya kerja di Rampal, di Bucchikids. Kalau pas tengah bulan diajak ke Matos, atau MOG, jalan-jalan gitu, makan saja biasanya," kenangnya.

Bagi Kholifah, sepeninggal anak perempuan satu-satunya itu, ia seolah-olah kehilangan teman curhat. Sebelum anaknya meninggal, ia kerap bepergian bersama anak perempuan satu-satunya itu. Baginya, Mitha bukan hanya seperti anaknya saja, melainkan juga sebagai teman cerita apapun permasalahan yang dihadapinya.

"Ke mana-mana pun selalu sama anak perempuan, cerita apa juga sama anak perempuan, begitu tiba-tiba ada ya sudah, berubah total," ucapnya.

Bahkan karena masih merasa trauma, ia mengaku tak pernah lagi melihat tayangan televisi di rumahnya. Ia khawatir berita dan informasi mengenai tragedi Kanjuruhan muncul kembali di ingatannya. Kini televisi itu disebutnya hanya dibiarkan terdiam di ruangan rumahnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya