Kerusakan lebih lanjut dilaporkan di Pulau Anggrek di lepas pantai Taitung di Samudra Pasifik, yang dihuni sekira 5.000 orang, dengan gambar di media sosial menunjukkan mobil-mobil terlempar dari jalan raya, perahu nelayan tenggelam di pelabuhan, dan jendela sekolah pecah.
Kantor Berita Pusat resmi Taiwan mengatakan stasiun pelacak cuaca di Pulau Anggrek mencatat angin terkuat di Taiwan dalam 126 tahun ketika topan melanda Rabu, (4/10/2023) malam.
Dua maskapai penerbangan domestik utama Taiwan, UNI Air dan Mandarin Airlines, membatalkan sebagian besar penerbangan mereka pada hari Kamis, sementara feri ke pulau-pulau terpencil juga dihentikan.
Sebanyak 46 penerbangan internasional dibatalkan, kata kementerian transportasi, namun kereta api berkecepatan tinggi yang menghubungkan Taiwan utara dan selatan tidak terpengaruh.
(Rahman Asmardika)