“Ini adalah situasi yang mengerikan di Jalur Gaza yang kita lihat berkembang dengan persediaan makanan dan air yang terbatas dan cepat habis,” kata Brian Lander, wakil kepala keadaan darurat di WFP, yang berbasis di Roma, dikutip Reuters.
"WFP berada di lapangan dan merespons dan kami menyediakan makanan kepada ribuan orang yang mencari perlindungan di sekolah-sekolah dan di tempat lain di seluruh wilayah ini. Namun kami akan kehabisan makanan dalam waktu dekat," lanjutnya.
Israel mengumumkan pengepungan total di Gaza pada Senin (9/10/2023), memblokir masuknya makanan, bahan bakar dan air ke wilayah pesisir dan menutup semua titik persimpangan menyusul amukan Hamas pada akhir pekan yang menewaskan lebih dari 1.300 orang.
Komite Palang Merah Internasional (IRCRC) mengatakan pada Kamis (12/10/2023) bahwa bahan bakar untuk generator rumah sakit di Gaza akan segera habis, dan menambahkan bahwa persediaan bantuan dan obat-obatan di Gaza tidak tersedia karena kurangnya jalur yang aman.
Selain menutup perbatasan, militer Israel juga melancarkan serangan udara besar-besaran di daerah kantong tersebut, memaksa ratusan ribu warga Palestina meninggalkan rumah mereka.