Rusia Serukan Stop Perang Israel-Hamas dan Pasok Makanan hingga Air ke Gaza

RUSIA - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia dan utusan Timur Tengah Mikhail Bogdanov pada Kamis (12/10/2023) menyerukan perang Hamas-Israel segera dihentikan dan dimulainya kembali pengiriman makanan dan obat-obatan ke Gaza.

Pernyataan itu disampaikan dalam percakapan telepon tentang situasi bencana yang muncul di dan sekitar Jalur Gaza dengan Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif PLO Hussein al-Sheikh.

Kedua belah pihak menyebut “pengeboman tanpa pandang bulu” yang mengakibatkan banyak korban sipil tidak dapat diterima.

“Penekanannya dilakukan pada pencegahan eksodus penduduk dari Jalur Gaza, yang seharusnya menjadi bagian dari negara Palestina merdeka sesuai perbatasan tahun 1967 dengan ibu kotanya di Yerusalem Timur,” katanya, dikutip BBC.

Krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah pada Kamis (12/10/2023) di tengah peringatan bahwa penduduknya berisiko kelaparan ketika Israel melancarkan serangan udara sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023) yang menewaskan lebih dari 1.200 orang.

Sementara itu, jumlah korban tewas terus bertambah di Gaza maupun Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada Kamis (12/10/2023) bahwa 1.537 warga Palestina, termasuk 500 anak-anak dan 276 wanita telah tewas sejak Israel melancarkan serangan udara balasan pada Sabtu (7/10/2023). Jumlah ini bertambah 120 kematian sejak pernyataan terakhir mereka.

Sebanyak 6.612 orang lainnya terluka di daerah kantong padat penduduk tersebut.

Jumlah warga Israel yang dibunuh oleh Hamas telah meningkat menjadi 1.300, dengan sedikitnya 150 sandera disandera di Jalur Gaza.

Hal ini terjadi ketika Gaza berada di ambang kehabisan makanan, air, listrik dan pasokan penting. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan tidak ada bantuan yang bisa datang dari luar untuk 2,3 juta penduduk di daerah kantong yang tertutup itu.

(Susi Susanti)