Bahkan dengan peringatan evakuasi, warga Palestina mengatakan beberapa dari mereka tidak dapat melarikan diri atau tidak punya tempat tujuan, dan seluruh keluarga mereka telah tertimpa reruntuhan.
Para korban yang selamat mengatakan di lain waktu, serangan terjadi tanpa peringatan sama sekali.
“Tidak ada peringatan atau apa pun,” kata Hashem Abu Manea, 58, yang kehilangan putrinya yang berusia 15 tahun, Joanna, ketika serangan pada Selasa (10/10/2023) malam meratakan rumahnya di Kota Gaza.
“Kami duduk di sana sebagai warga sipil, berpakaian seperti orang lain,” ujarnya.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan generator rumah sakit akan habis dalam lima hari. Bangunan tempat tinggal, yang tidak mampu menyimpan bahan bakar diesel sebanyak itu, kemungkinan besar akan gelap gulita lebih cepat.
Seorang dokter Inggris yang menjadi sukarelawan di rumah sakit terbesar di Jalur Gaza memperingatkan bahwa rumah sakit di Gaza bisa runtuh pada akhir minggu ini jika gencatan senjata atau koridor kemanusiaan tidak disepakati antara Hamas dan Israel.