Pada 18 Agustus 2021, setelah berhasil merebut Istana Kepresidenan Afghanistan, Taliban secara resmi mengumumkan pendirian kembali Emirat Islam Afghanistan. Meskipun belum semua negara secara resmi mengakui pemerintahan tersebut, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Cina, Pakistan, dan Rusia telah menyatakan kemungkinan pengakuan terhadap Emirat Islam Afghanistan.
Sebelumnya pada Mei 2021, pasukan Amerika Serikat dan koalisi sekutunya mulai menjalankan rencana penarikan mereka dari Afghanistan secara bertahap. Seiring dengan proses penarikan pasukan, Taliban mulai melancarkan pemberontakan kembali terhadap pemerintahan Afghanistan. Pemberontakan ini menyebabkan ratusan hingga ribuan warga Afghanistan terpaksa mengungsi ke ibu kota Kabul. Sebagian dari mereka bahkan melarikan diri ke luar negeri, seperti Iran, Turki, dan beberapa negara Eropa.
Kehadiran Taliban kembali di Afghanistan telah menimbulkan ketidakpastian, khususnya dalam hal hak-hak perempuan dan keamanan. Mereka telah melarang perempuan bekerja dan bersekolah di tingkat yang sama dengan laki-laki. Pengamat internasional juga mengkhawatirkan hubungan Taliban dengan kelompok teroris, terutama Al-Qaeda.
(Rahman Asmardika)