JAKARTA - Mengulik penyebab Soekarno lebih memilih Jenderal Ahmad Yani dibanding Soeharto jadi KSAD. Hal ini terungkap dalam buku Catatan Jenderal Pranoto Reksosamodra.
Dalam buku tersebut diceritakan pada 1962 Jenderal AH Nasution diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata (KSAB). Otomatis, jabatannya di KSAD harus digantikan oleh orang lain. Kala itu Nasution mengajukan nama Soeharto sebagai calon tunggal.
Namun, Presiden Soekarno justru marah karena hanya ada satu nama. Alhasil Nasution kembali menghadap Bung Karno dengan mengusulkan 4 nama. Di saat itulah Soekarno lebih memilih Jenderal Ahmad Yani dibanding Soeharto untuk menjabat KSAD.
Alasan terbesar kenapa Soekarno lebih memilih Ahmad Yani adalah karena ia dekat dengan Yani. Kedekatan Soekarno dan Yani terjalin sejak jenderal kelahiran Purworejo itu menjadi wakilnya sebagai Kepala Staf KOTI.
Soekarno lebih lanjut lagi menjelaskan jika Yani adalah sosok yang cerdas, memiliki daya tangkap yang cepat dan tahu pengembangan perintah.
Sementara itu, Soeharto dianggap sebagai seorang perwira yang tidak mengenal psikologi bawahan dan kepala batu. Sehingga Soekarno menganggap jika Soeharto lebih cocok untuk bekerja di lapangan.
Hal yang sama pernah disampaikan oleh Prof Dr Salim Said dalam kanal Youtube Jaya Suprana Show. Dalam tayangan tersebut, Salim Said menjelaskan pada 23 Juni 1962 saat Ahmad Yani dilantik sebagai KSAD rupanya Soeharto tidak senang.
Salim Said lalu menjelaskan bahwa kepercayaan Soekarno terhadap Soeharto agaknya luntur sejak peristiwa 3 Juli 1946 di Yogyakarta. Sehari sebelum peristiwa tersebut, Soeharto sebenarnya mendapatkan perintah dari Soekarno untuk menangkap Mayor Jenderal Sudarsono.
Soeharto pun heran karena Sudarsono adalah atasannya. Alhasil ia pun mengabaikan perintah tersebut dan mengembalikan surat perintahnya. Akibat penolakan itu, Soekarno memberikan julukan ‘koppig’ atau ‘keras kepala’ pada Soeharto.
"Jadi sudah ada catatan Soekarno mengenai Soeharto di zaman revolusi di Jogja. Jadi ketika Soekarno mau mengganti Nasution yang dia pilih Yani," tutup Prof Dr. Salim Said.
Demikian informasi mengenai Penyebab Soekarno Lebih Memilih Jenderal Ahmad Yani Dibanding Soeharto Jadi KSAD.
(RIN)
(Rani Hardjanti)