GAZA - Doctors Without Borders (MSF) pada Kamis (19/20/2023) mengatakan fasilitas medis utama di Gaza, Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, hanya memiliki cukup bahan bakar untuk menjalankan generatornya selama 24 jam.
“Tanpa listrik, banyak pasien akan meninggal,” kata Guillemette Thomas, koordinator medis MSF untuk Palestina, yang berbasis di Yerusalem, dikutip BBC.
Ribuan orang terluka di Gaza sejak 7 Oktober lalu akibat serangan udara Israel menyusul serangan teror Hamas.
“Saya yakin orang-orang ini berada dalam bahaya kematian yang serius dalam beberapa jam ke depan, karena semakin mustahil mendapatkan pertolongan medis,” lanjutnya.
Thomas memperingatkan bahwa pasien dalam perawatan intensif, neonatologi, dan mereka yang menggunakan mesin pendukung pernapasan berada pada risiko tertentu.
“Pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes dan kanker, serta ibu hamil juga berisiko karena kekurangan obat secara umum,” tambahnya.
Rumah sakit Al Shifa – tempat MSF menyediakan perawatan bagi pasien luka bakar selama bertahun-tahun – adalah salah satu dari sedikit tempat di Gaza yang masih memiliki listrik tersisa. Saat ini MSF juga merawat korban ledakan rumah sakit di rumah sakit Al Alhi Baptist pada Selasa (17/10/2023).