Dia mempermasalahkan penggunaan frasa "serangan tak beralasan" yang digunakan media AS dalam merujuk pada serangan tanggal 7 Oktober.
"Provokasi apa lagi yang diperlukan daripada apa yang telah dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina selama tiga perempat abad?,” terangnya, dikutip BBC.
Dia menambahkan bahwa “semua orang yang diduduki militer mempunyai hak untuk menolak pendudukan”.
Pangeran Turki juga mengecam para politisi Barat karena "meneteskan air mata ketika warga Israel dibunuh oleh warga Palestina", namun menolak untuk "bahkan mengungkapkan kesedihan ketika Israel membunuh warga Palestina".
Presiden AS Joe Biden sejak itu mengatakan, selama kunjungannya ke Israel, bahwa AS berduka atas semua korban yang tidak bersalah.
Lalu apa yang melatarbelakangi pidato ini, yang pasti sudah diketahui sang pangeran akan diberitakan secara luas?
Kecil kemungkinannya dia akan berbicara tanpa terlebih dahulu memeriksa ke Pengadilan Kerajaan di negaranya, yang dijalankan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang mengadakan pembicaraan dengan Rishi Sunak pada hari Kamis.