CANBERRA – Sebanyak 40 mahasiswa dari Australian Defence Forces Academy (ADFA) mengikuti acara “Indonesia Day” yang diselenggarakan oleh Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra pada Rabu (25/10/2023). Acara yang ditujukan untuk memperkenalkan Indonesia Indonesia kepada para siswa tentara ini juga melibatkan mahasiswa Indonesia penerima beasiswa Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA).
BACA JUGA:
Acara “Indonesia Day” berisi pengenalan mengenai Indonesia, budaya, serta tempat destinasi wisata Indonesia yang dipresentasikan oleh para mahasiswa IISMA. Mahasiswa ADFA juga dikenalkan lagu-lagu daerah serta tarian khas Indonesia.
Salah satu tarian yang dikenalkan adalah Tari Maumere dari Nusa Tenggara Timur. Tarian yang energetik dan dinamis ini dilakukan dalam kelompok besar sebagai bentuk ekspresi seni dan kegembiraan. Para mahasiswa ADFA pun tidak segan-segan ikut menari, berputar ke kanan dan ke kiri mengikuti arahan instruktur di depan dengan penuh gembira.
Para mahasiswa juga menikmati makanan khas Indonesia seperti dendeng, mie Aceh, dan lain-lain. Setelah makan siang, mahasiswa ADFA dibagi dalam dua kelompok untuk mengikuti pelatihan singkat Angklung dan Gamelan. Mereka gembira bisa memainkan alat musik tradisional Indonesia yang terkenal. Untuk gamelan, mereka diperkenalkan dengan gamelan Jawa dan gamelan Bali.
Dalam pembukaan acara, Atdikbud Mukhamad Najib, menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa ADFA yang mau belajar bahasa dan budaya Indonesia. Menurut Najib, mahasiswa ADFA akan memperoleh banyak manfaat dengan belajar bahasa dan budaya Indonesia, di antaranya dapat mengerti mengenai negara tetangga yang kaya akan keragaman budaya. Atdikbud Najib juga menekankan pentingnya mengenal dan memahami budaya masing-masing negara, sehingga hubungan diantara negara bertetangga akan semakin erat.
Menurut Najib, KBRI Canberra selalu terbuka bagi para mahasiswa yang ingin belajar dan mengenal Indonesia.
"Kami selalu mendukung dan menfasilitasi para siswa dan mahasiswa Australia yang datang untuk belajar dan mengenal lebih jauh mengenai Indonesia. Disini kami memiliki Balai Wisata Budaya yang berisi koleksi budaya Indonesia, kami juga memberi kesempatan mahasiswa yang berminat untuk belajar gamelan dan angklung bersama. Jika mahasiswa ingin belajar bahasa Indonesia juga silahkan, kami sediakan guru dan fasilitas pembelajarannya,” tutur Atdikbud Najib.
Sementara dosen pendamping dari ADFA, Associate Prof. Minako Sakai mengucapkan terimakasih kepada KBRI Canberra atas kerjasamanya selama ini.
“Kami selalu mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia kepada para mahasisa ADFA. Kami senang dan berterimakasih atas segala kerjasama dan dukungan yang diberikan oleh KBRI selama ini. Pak Najib juga sudah beberapa kali datang ke ADFA, dan itu dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa untuk belajar bahasa Indonesia lebih giat lagi,” terang Minako sebagaimana dikutip dari keterangan pers KBRI Canberra.
Minako juga menjelaskan jika beberapa mahasiswanya baru saja melakukan kunjungan ke Yogyakarta. Para mahasiswa mengaku senang setelah berkunjung ke Yogyakarta dan umumnya mereka menyatakan ingin kembali lagi ke Indonesia untuk mengunjungi daerah-daerah lainnya.
Perwakilan mahasiswa ADFA yang datang, Louis Blaney Brown mengaku gembira bisa datang ke KBRI Canberra dan mendapatkan penerimaan yang sangat baik.
“Kami belajar banyak disini, bukan hanya soal budaya, tapi juga praktik langsung bahasa Indonesia dengan orang Indonesia. Dan kami sangat senang dengan makanan Indonesia”, tutur Louis.
Sementara mahasiswa ADFA lainnya, Ashleigh Sitcheff, mengucapkan terimakasih karena diberi kesempatan untuk bisa mengikuti “Indonesia Day”, dan berharap tahun depat dapat mengikuti kembali acara ini.
“Acara ini sangat menyenangkan, kami mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang Indonesia, semoga tahun depan kami bisa ikut lagi acara ini”, tutup Ashleigh.
(Rahman Asmardika)