Namun juga terdapat sekitar 10% yang berasal dari Korea Utara. Sisanya dibuat di Jalur Gaza. Hamas diyakini mengandalkan jaringan penyelundupan yang luas untuk membawa senjata ke Jalur Gaza yang terkepung.
Kelompok ini memproduksi amunisinya sendiri. Termasuk roket yang berulang kali ditembakkan ke kota-kota Israel.
Iran dan Korut sendiri diketahui memiliki kedekatan dengan Hamas. Iran, misalnya, telah memberikan ancaman baru bagi Israel jika benar-benar memulai invasi daratnya ke Gaza.
Sementara Pyongyang, dengan lugas menyebut Israel secara terbuka melakukan kejahatan perang dengan perlindungan dari Amerika Serikat (AS).
Serangan Hamas pada 7 Oktober, yang terburuk dalam sejarah menyebabkan kerumunan orang bersenjata masuk ke Israel dari Gaza. Hal itu menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil dan menculik 224 orang lainnya.
Namun Israel membalas dengan serangan tanpa henti. Kementerian Kesehatan di Gaza menyebut serangan udara telah menewaskan lebih dari 7.000 orang, sebagian besar adalah warga sipil.
(Hafid Fuad)