GAZA – Badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNICEF pada Rabu (1/11/2023) mengatakan jumlah anak-anak yang terbunuh mencapai 3.500 orang dan lebih dari 6.800 anak dilaporkan terluka selama 25 hari pengeboman yang berkelanjutan Israel yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Unicef mencatat lebih dari 400 anak terbunuh atau terluka setiap hari akibat pemboman Israel.
Unicef kembali mengulangi seruan untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan.
“Ini tidak bisa menjadi hal normal baru,” terangnya, dikutip CNN.
“Anak-anak sudah menanggung terlalu banyak penderitaan. Pembunuhan dan penahanan anak-anak harus dihentikan. Anak-anak bukanlah target,” kata pernyataan itu, yang dirilis setelah serangan udara Israel yang mematikan di hari kedua berturut-turut di kamp pengungsi Jabalya di Gaza utara.
“Pemandangan pembantaian yang terjadi di kamp Jabaliya di Jalur Gaza setelah serangan kemarin dan hari ini sungguh mengerikan dan mengerikan,” lanjutnya.
Badan PBB tersebut mengatakan belum memiliki perkiraan jumlah korban tewas anak-anak di kamp tersebut. Pejabat medis di lapangan mengatakan kepada CNN bahwa ratusan orang terluka dan tewas, termasuk banyak anak-anak, setelah serangan udara tersebut.