GAZA – Dua puluh ambulans dari Bulan Sabit Merah Mesir melewati perbatasan Rafah dan menyeberang ke Gaza untuk menjemput warga Palestina yang terluka pada Jumat (3/11/2023) pagi waktu setempat.
Seorang pejabat perbatasan Mesir mengatakan kepada CNN di lapangan, ambulans tersebut diperkirakan dapat membawa kembali 29 orang, termasuk sembilan anak yang menderita kanker.
Tiga warga Palestina yang terluka melintasi perbatasan Rafah untuk menerima perawatan di rumah sakit Mesir pada Kamis (2/11/2023), sehingga jumlah total yang telah dipindahkan ke Mesir untuk perawatan menjadi 48 orang.
Seperti diketahui, setelah Israel menutup penyeberangannya dengan Gaza, penyeberangan Rafah antara Mesir dan Gaza adalah satu-satunya rute yang memungkinkan untuk menyalurkan bantuan ke wilayah Palestina.
Menurut angka yang dirilis Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah pada Kamis (2/11/2023), yang diambil dari sumber-sumber di daerah kantong yang dikuasai Hamas, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 9.000 orang, setengah dari mereka adalah anak-anak, dan melukai sekitar 22.000 lainnya.
Organisasi-organisasi kemanusiaan telah menggambarkan kondisi bencana di mana ketertiban sipil mulai rusak, dan telah mengeluarkan seruan yang semakin mendesak untuk melakukan gencatan senjata agar bantuan yang sangat dibutuhkan dapat masuk ke Gaza. Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan pada Rabu (1/11/2023) setelah kembali dari Gaza bahwa skala tragedi ini belum pernah terjadi sebelumnya.