The Times juga mengatakan pihaknya “sangat prihatin bahwa tuduhan dan ancaman yang tidak didukung terhadap pekerja lepas akan membahayakan mereka dan melemahkan pekerjaan yang melayani kepentingan publik.”
Jurnalis foto lepas yang bekerja di daerah konflik sering kali “tergesa-gesa menghadapi bahaya untuk memberikan kesaksian langsung dan mendokumentasikan berita penting,” yang merupakan “peran penting dari kebebasan pers di masa perang,” tambah surat kabar AS yang terkenal itu.
(Rahman Asmardika)