Dalam pidato pembukaannya, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan Kerajaan Arab Saudi “dengan tegas menolak” perang yang dialami warga Palestina.
“KTT ini diadakan dalam keadaan yang luar biasa dan menyakitkan,” katanya.
“Kami dengan tegas menolak perang brutal yang dialami saudara-saudari kami di Palestina. Kami memperbarui tuntutan kami untuk segera menghentikan operasi militer,” terangnya.
Presiden Iran Ebrahim Raisi juga dilaporkan datang dan bertemu MBS dalam pertemuan publik pertama kalinya.
Di pertemuan itu, Raisi berjabat tangan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, pewaris takhta Saudi dan penguasa de facto negara tersebut.
Iran adalah pendukung utama kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon, yang setiap hari terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di perbatasan utara Israel dengan Lebanon. Mereka juga mendukung pemberontak Houthi di Yaman, yang telah menembakkan rudal ke Israel, dan memelihara hubungan kuat dengan Hamas.
Berbicara di KTT tersebut, Raisi mengatakan bahwa semua peserta berkumpul di sana atas nama dunia Islam untuk “menyelamatkan rakyat Palestina.”
“Kami berkumpul di sini hari ini untuk membahas fokus dunia Islam, yaitu perjuangan Palestina, di mana kita telah menyaksikan kejahatan terburuk dalam Sejarah. Hari ini adalah hari bersejarah dalam pertahanan dan dukungan heroik Masjid Al-Aqsa,” terangnya.
Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan Amerika Serikat (AS) “memikul tanggung jawab atas tidak adanya solusi politik” karena AS memiliki pengaruh paling besar terhadap Israel.
(Susi Susanti)