GAZA - Direktur Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza pada Kamis (16/11/2023) menggambarkan kondisi suram krisis kemanusiaan yang terjadi di kompleks medis di Jalur Gaza.
Dalam wawancara telepon dengan Al-Jazeera Arab, Mohammad Abu Salmiya berbicara tentang kondisi menyedihkan yang mempengaruhi lebih dari 650 orang yang terluka, 36 bayi prematur, 45 pasien ginjal dan 5.000 orang yang kehilangan tempat tinggal.
Abu Salmiya mengatakan beberapa di antara mereka adalah anak-anak yang kelaparan.
“Anak-anak kelaparan – dan yang saya maksud adalah anak-anak pengungsi karena mereka membutuhkan susu dan tidak ada air untuk membuat susu bagi mereka,” terangnya.
Ia melaporkan kematian seorang pasien ginjal, dan empat orang lainnya di ambang kematian akibat kondisi kritis dan tidak adanya cuci darah selama berhari-hari.
Abu Salmiya menuduh militer Israel mengepung rumah sakit, menyabotase beberapa bagian rumah sakit, dan menghabiskan 48 jam terakhir dengan bebas berkeliaran di rumah sakit tersebut.
Seperti diketahui, pada Rabu (15/11/2023), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka telah memulai “operasi yang tepat dan tepat sasaran terhadap Hamas di area tertentu di Rumah Sakit Shifa.”