Mengekspresikan rasa frustrasinya, Abu Salmiya menganggap dunia dan pendudukan Israel bertanggung jawab atas keadaan yang mengerikan ini, dan mendesak intervensi segera.
Dia menegaskan rumah sakit tersebut menyerupai sebuah penjara besar yang menampung lebih dari 7.000 pengungsi, staf medis, pasien dan korban luka, sedangkan rumah sakit tersebut menghadapi kekurangan kebutuhan pokok.
Dia menambahkan serangan militer Israel telah menyebabkan terhentinya layanan penyelamatan jiwa, membuat rumah sakit tidak mampu memenuhi kebutuhan penghuninya.
(Susi Susanti)