Jepang Kutuk Pembajakan Kapal Kargo oleh Pemberontak Houthi di Yaman di Laut Merah

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 21 November 2023 11:34 WIB
Jepang kutuk pembajakan kapal kargo oleh pemberontak Houthi di Yaman di Laut Merah (Foto: Reuters)
Share :

TOKYO Jepang mengutuk pembajakan kapal kargo milik Inggris yang dioperasikan Jepang di Laut Merah oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Milisi Yaman mengklaim kapal itu milik Israel, dan seorang juru bicara mengatakan penyitaan itu hanyalah awal dari “pertempuran di laut”.

Israel mengatakan kapal itu bukan milik Israel dan juru bicara pemerintah Jepang mengatakan kapal itu dioperasikan oleh Nippon Yusen.

Sekretaris Kabinet Jepang mengatakan pihaknya sedang berupaya untuk membebaskan kapal tersebut.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan pendukung Houthi, Iran, atas pembajakan tersebut.

Netanyahu mengatakan baik kapal maupun awaknya bukan orang Israel dan menyebutnya sebagai "serangan Iran terhadap kapal internasional". Iran membantah terlibat.

Perusahaan pelayaran Jepang Nippon Yusen - juga dikenal sebagai NYK Line - mengatakan kapal yang diberi nama Galaxy Leader itu membawa 25 awak ketika disita di dekat Hodeida, Yaman dalam perjalanan ke India.

Mereka yang berada di dalamnya diyakini termasuk warga negara Bulgaria, Meksiko, Filipina, dan Ukraina.

Galaxy Leader dimiliki oleh Galaxy Maritime Ltd, yang terdaftar di Isle of Man. Perusahaan ini dimiliki oleh Ray Car Carriers, yang dimiliki bersama oleh pengusaha Israel Abraham Ungar, menurut dokumen dari daftar Perusahaan Pemerintah Pulau Man.

Dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Reuters, Galaxy Maritime Ltd mengatakan kapal itu ditumpangi secara ilegal oleh personel militer melalui helikopter pada Minggu (19/11/2023), dan kini ditahan di pelabuhan Hodeidah di Yaman.

Rekaman video yang belum diverifikasi yang dirilis oleh Houthi pada hari Senin dan ditayangkan di saluran TV kelompok tersebut, Al Masirah, menunjukkan orang-orang bersenjata turun dari helikopter ke kapal.

Ungar mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa dia mengetahui kejadian tersebut tetapi tidak dapat berkomentar mengenai hal tersebut.

“Pemerintah Jepang benar-benar mengutuk tindakan seperti itu,” kata Hirokazu Matsuno, kepala sekretaris kabinet Jepang pada Senin (20/11/2023), seraya menambahkan tidak ada warga negara Jepang di antara kru tersebut.

Dia mengatakan kementerian dan lembaga bekerja sama dengan negara terkait untuk pembebasan awal kapal dan awaknya.

“Kami juga mendesak negara-negara terkait seperti Arab Saudi, Oman dan Iran untuk mendesak Houthi agar segera melepaskan kapal dan pelautnya,” lanjutnya.

Matthew Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, menyebut penyitaan kapal oleh Houthi sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan menuntut pembebasan segera kapal dan awaknya.

Mohammed Abdulsalam, juru bicara pemberontak Houthi Yaman, mengatakan di X, bahwa pembajakan kapal tersebut hanyalah “permulaan” dari para pejuangnya yang melancarkan “pertempuran di laut”.

Juru bicara militer Houthi, Yahya al-Sarea, mengklaim kapal itu milik Israel dan telah dibawa ke pelabuhan di Yaman.

Kelompok ini sebelumnya mengancam akan menargetkan kapal Israel mana pun yang berada dalam jangkauan mereka sebagai tanggapan atas aksi militer balasan Israel di Jalur Gaza setelah serangan militan Hamas pada 7 Oktober.

Houthi telah menembakkan beberapa rudal dan drone ke arah Israel tepat setelah Israel melancarkan operasi pembalasannya.

AS mengatakan pada saat itu bahwa semua rudal dan drone dicegat oleh kapal perangnya di Laut Merah.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggambarkan serangan terhadap kapal tersebut sebagai "insiden yang sangat serius dengan konsekuensi global".

IDF mengatakan kapal itu sedang dalam perjalanan dari Turki ke India ketika kapal itu disita di Laut Merah selatan dekat Yaman.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian baru-baru ini mengatakan bahwa apa yang disebutnya sebagai kelompok perlawanan yang bersekutu dengan Teheran “dengan cerdik menyesuaikan tekanan” terhadap Israel dan para pendukungnya.

Awal bulan ini, kelompok Houthi menembak jatuh sebuah drone militer AS di lepas pantai Yaman, kata para pejabat Amerika.

Kelompok Houthi telah terlibat dalam perang saudara yang berkepanjangan dengan pemerintah resmi Yaman yang didukung oleh Arab Saudi sejak 2014.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya