GAZA - Israel dan Palestina, dua entitas yang terus bergulat dalam konflik yang panjang, telah mencoba untuk mencapai perdamaian melalui sejumlah perjanjian sepanjang sejarah mereka. Meskipun perjalanan menuju perdamaian masih jauh dari sempurna, beberapa upaya signifikan telah dilakukan untuk mencari solusi yang adil bagi kedua belah pihak.
Salah satu contoh kesepakatan yang pernah dibuat untuk menyelesaikan konflik ini adalah Kesepakatan Camp David yang terjadi pada 1978.
Perjanjian Camp David menciptakan perdamaian jangka panjang antara Mesir dan Israel, serta memberikan dampak signifikan terhadap proses perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina.
Kesepakatan, yang diselenggarakan dengan mediasi Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Jimmy Carter, terjadi setelah gencatan senjata dalam Perang Yom Kippur tahun 1973, di mana Mesir dan Suriah berseteru dengan Israel, dengan harapan memulihkan wilayah yang hilang selama konflik sebelumnya.
Dilansir dari Vox, selama perjanjian ini, Israel dan Mesir juga mempertimbangkan nasib rakyat Palestina. Mereka mengkonfirmasi kembali komitmen terhadap Resolusi PBB 242 dan 338.
Keduanya mengajak Palestina untuk berpartisipasi dalam perundingan di masa depan, menawarkan "otonomi penuh" bagi masyarakat di Tepi Barat dan Gaza, serta pembentukan pemerintahan sementara di wilayah tersebut yang akan didukung oleh pasukan keamanan Israel.