4. Perang Lebanon tahun 1982
Perang Lebanon tahun 1982, yang disebut sebagai Operasi Perdamaian untuk Galilea oleh pemerintah Israel, yang kemudian dikenal sebagai Perang Lebanon atau Perang Lebanon Pertama di Israel, dan di Lebanon dianggap sebagai "invasi," dimulai pada 6 Juni 1982.
IDF menginvasi selatan Lebanon, memicu serangkaian serangan dan pertempuran balasan antara PLO di Lebanon selatan dan IDF, yang menyebabkan korban sipil di kedua sisi perbatasan.
Menurut Avi Shlaim, dalang di balik invasi Israel ke Lebanon adalah Menteri Pertahanan Ariel Sharon.
Salah satu tujuannya adalah menghancurkan infrastruktur militer PLO di Lebanon dan melemahkan organisasi politiknya, dengan harapan memudahkan penyerapan Tepi Barat oleh Israel.
Tujuan kedua adalah mendirikan pemerintahan Maronit di Lebanon yang dipimpin oleh Bashir Gemayel dan mencapai perjanjian damai antara kedua negara. Tujuan ketiga adalah mengusir Tentara Suriah dari Lebanon.
5. Kebijakan menghancurkan rumah warga Palestina
Selama masa pemerintahannya sebagai perdana menteri, seperti sejarahnya sebelumnya, dicirikan oleh perluasan pemukiman Israel yang signifikan dan tindakan yang melanggar hukum internasional.
Sharon memimpin periode yang melihat ekspansi pemukiman Israel mencapai tingkat yang dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional, melebihi bahkan era pemerintahan Begin.
Selain dari pembangunan pemukiman, kebijakannya juga melibatkan penghancuran rumah-rumah warga Palestina dalam skala besar. Saat menjabat sebagai perdana menteri, ia menetapkan kebijakan penghancuran rumah bagi warga Palestina yang terlibat dalam serangan terhadap warga Israel.
Kebijakan ini telah mendapat kecaman dari organisasi hak asasi manusia seperti Human Rights Watch dan Amnesty International, yang menyatakan bahwa ini merupakan bentuk hukuman kolektif dan dianggap ilegal menurut norma hukum internasional.
(Susi Susanti)