LAMPUNG SELATAN - Gunung Anak Krakatau sudah mengalami erupsi sebanyak 9 kali sejak Senin (27/11/2023) pagi. Erupsi disebabkan curah hujan tinggi yang terjadi di Lampung Selatan.
Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Lampung Suwarno mengatakan, curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari belakangan menjadi salah satu faktor terjadinya erupsi.
"Biasanya letusan itu ada pendukungnya, kemungkinan besar faktor curah hujan yang tinggi menjadi penyebabnya," ujar Suwarno dalam keterangannya, Senin sore.
Suwarno menyebut, terpantau sudah 9 kali erupsi terjadi di Gunung Anak Krakatau sejak Senin pagi hingga pukul 15.25 WIB. "Untuk erupsi yang teramati oleh kami ada sebanyak 9 kali hari ini, sedangkan kemarin 4 kali erupsi," kata dia.
Adapun terpantau erupsi hari ini terjadi pada pukul 08.17 WIB, 09.23 WIB, 09.31 WIB, 09.32 WIB, 11.43 WIB, 14.46 WIB, 14.48 WIB, 14.53 WIB dan 15.25 WIB.
Erupsi tertinggi terjadi pada pukul 11.43 wib dengan tinggi kolom abu teramati ± 2000 m di atas puncak (± 2157 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 77 mm dan durasi 116 detik.
Suwarno melanjutkan, meski cukup intens, namun erupsi yang terjadi masih tergolong aman. Terkait status Gunung Anak Krakatau sendiri, Suwarno mengaku masih berada di Siaga Level III.
"Masih kondisi aman, warga jangan panik. Masih Siaga Level III," ungkapnya.
Lebih lanjut Suwarno mengimbau warga maupun wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer.
(Arief Setyadi )