Seperti diketahui, Paus secara terbuka menggambarkan perang antara Israel dan Hamas sebagai terorisme.
“Pagi ini, saya menerima dua delegasi, satu delegasi Israel yang memiliki kerabat yang disandera di Gaza dan satu lagi delegasi Palestina yang memiliki kerabat yang menderita di Gaza. Mereka sangat menderita, dan saya mendengar bagaimana mereka berdua menderita: perang menyebabkan hal ini, namun di sini kita telah melampaui perang. Ini bukanlah perang; ini adalah terorisme,” terangnya saat audiensi umum di Lapangan Santo Petrus, pada 22 November lalu.
Paus telah berulang kali menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas dan melakukan kontak rutin dengan komunitas Katolik di Gaza.
(Susi Susanti)