GAZA – Paus Fransiskus dilaporkan telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Israel Isaac Herzog tentang perang Israel-Hamas pada akhir Oktober lalu
Percakapan antara pasangan tersebut digambarkan sebagai "panggilan telepon yang penuh ketegangan". Hal ini diungkapkan laporan Washington Post pada Kamis (30/11/2023), mengutip seorang pejabat senior Israel yang mengetahui percakapan tersebut, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya.
Herzog menceritakan kepada Paus Fransiskus tentang tingkat keterkejutan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dirasakan di Israel setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober ketika Paus mengatakan secara blak-blakan bahwa dilarang menanggapi teror dengan teror.
Sebuah sumber di Vatikan pada Jumat (1/12/2023) mengkonfirmasi kepada CNN bahwa percakapan telepon antara Presiden Israel dan Paus terjadi pada akhir Oktober, namun CNN belum dapat memverifikasi bahwa Paus Fransiskus menggunakan pernyataan “teror” tersebut.
Dalam sebuah pernyataan kepada Washington Post mengenai panggilan tersebut, Vatikan mengatakan panggilan telepon tersebut, seperti panggilan telepon lainnya pada hari yang sama, terjadi dalam konteks upaya Bapa Suci yang bertujuan untuk menahan gravitasi dan ruang lingkup situasi konflik di Tanah Suci itu.
Beberapa hari setelah panggilan teleponnya dengan Herzog, Paus berbicara dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada 2 November lalu. Sebelumnya, pada 22 Oktober, Paus Fransiskus menelepon Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang perang tersebut.
Seperti diketahui, Paus secara terbuka menggambarkan perang antara Israel dan Hamas sebagai terorisme.
“Pagi ini, saya menerima dua delegasi, satu delegasi Israel yang memiliki kerabat yang disandera di Gaza dan satu lagi delegasi Palestina yang memiliki kerabat yang menderita di Gaza. Mereka sangat menderita, dan saya mendengar bagaimana mereka berdua menderita: perang menyebabkan hal ini, namun di sini kita telah melampaui perang. Ini bukanlah perang; ini adalah terorisme,” terangnya saat audiensi umum di Lapangan Santo Petrus, pada 22 November lalu.
Paus telah berulang kali menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas dan melakukan kontak rutin dengan komunitas Katolik di Gaza.
(Susi Susanti)