MOSKOW - Kepala intelijen luar negeri Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Amerika Serikat (AS) pada Kamis, (7/12/2023) bahwa dukungan Barat terhadap Ukraina akan mengubah konflik tersebut menjadi "Vietnam kedua" yang menghantui Washington selama bertahun-tahun mendatang.
Putin mengirim pasukan ke Ukraina awal tahun lalu, memicu perang yang telah menewaskan atau melukai ratusan ribu orang dan menyebabkan konfrontasi terbesar antara Rusia dan Barat dalam enam dekade.
Negara-negara Barat telah memberi Ukraina lebih dari USD246 miliar bantuan dan senjata, namun serangan balasan Ukraina gagal dan Rusia masih menguasai seperlima wilayah Ukraina.
“Ukraina akan berubah menjadi 'lubang hitam' yang menyerap lebih banyak sumber daya dan manusia,” kata Sergei Naryshkin, kepala Badan Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia, dalam sebuah artikel di jurnal milik SVR, “The Intelligence Operative”.
“Pada akhirnya, AS berisiko menciptakan ‘Vietnam kedua’ bagi dirinya sendiri, dan setiap pemerintahan baru Amerika harus berusaha menghadapinya,” demikian dikatakan dalam laporan tersebut, sebagaimana dilansir Reuters.
Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan bahwa konfrontasi langsung NATO-Rusia dapat memicu Perang Dunia Ketiga dan berulang kali mengesampingkan pengiriman tentara Amerika ke Ukraina.