GAZA - Warga Palestina berduka atas kematian penulis dan sarjana sastra terkenal Refaat Alareer, yang tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza pada Rabu (6/12/2023).
Ayah mertua Alareer mengatakan dia meninggal bersama saudara laki-laki dan perempuannya serta empat anaknya.
Dia pernah mengajar sastra di Universitas Islam Gaza, yang dihancurkan oleh serangan udara Israel pada 11 Oktober lalu.
Israel mengatakan universitas itu adalah pusat operasional, politik dan militer Hamas yang penting di Gaza.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC beberapa jam setelah serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang memicu perang saat ini, Alareer menimbulkan kebencian besar dengan menyebutnya sah dan bermoral serta persis seperti Pemberontakan Ghetto Warsawa.
Pemberontakan Ghetto Warsawa adalah pemberontakan yang terjadi di Polandia yang diduduki Jerman pada 1943 dan menyaksikan orang-orang Yahudi menggunakan senjata yang diselundupkan ke dalam ghetto untuk mencoba melawan upaya Nazi untuk mengangkut orang ke kamp pemusnahan.
Alareer adalah salah satu pendiri "We Are Not Numbers", sebuah organisasi nirlaba Palestina yang didirikan pada2015 untuk menceritakan kisah di balik jumlah orang Palestina yang diberitakan.
Dia menolak meninggalkan Gaza utara setelah dimulainya operasi Israel di wilayah tersebut, dan dua hari sebelum dia meninggal, dia mengunggah video ke media sosial yang menunjukkan sejumlah ledakan terdengar.