Beijing mengatakan pihaknya telah menggunakan apa yang mereka sebut sebagai “tindakan pengendalian” terhadap kapal-kapal yang menyusup ke perairannya.
Awal pekan ini, Filipina menuduh Tiongkok “mengerumuni” terumbu karang di lepas pantainya setelah lebih dari 135 kapal militer terlihat di Laut China Selatan.
Perselisihan antara kedua negara mengenai persaingan klaim kedaulatan telah meningkat sejak Ferdinand Marcos Jr menjadi presiden Filipina tahun lalu.
Bulan lalu, Filipina melakukan dua patroli udara dan laut gabungan yang terpisah dengan AS, dan dengan Australia beberapa hari sebelumnya.
Pengadilan internasional membatalkan klaim Tiongkok atas 90% Laut China Selatan pada 2016, namun Beijing tidak mengakui keputusan tersebut dan telah membangun pulau-pulau di perairan yang disengketakan dalam beberapa tahun terakhir.
Perairan yang diperebutkan ini juga menjadi titik konflik angkatan laut dalam hubungan Tiongkok-AS, dan pada Oktober lalu Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa AS akan membela Filipina jika ada serangan.
Komentar Presiden Biden disampaikan beberapa hari setelah dua tabrakan antara kapal Filipina dan Tiongkok di perairan tersebut.
Taiwan, Malaysia, Vietnam, dan Brunei juga mengklaim sebagian wilayah laut tersebut.
(Susi Susanti)