GAZA - Jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki dari 7 Oktober hingga 18 Desember lalu telah meningkat menjadi 301 orang, naik dari 297 orang pada 17 Desember. Data ini berdasarkan sebuah laporan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa(19/12/2023) .
Kementerian menambahkan bahwa serangan pasukan Israel, yang sasarannya mencakup rumah sakit, pusat kesehatan, dan ambulans, telah “membatasi” ketersediaan layanan kesehatan penting.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka tidak menargetkan rumah sakit, hanya “benteng Hamas.”
Mereka menuduh Hamas “secara sengaja dan sistematis” menempatkan sasaran militer di kalangan penduduk sipil, namun hal ini dibantah oleh kelompok militan tersebut.
Sementara itu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Banga (DK PBB) diperkirakan akan melakukan pemungutan suara pada Rabu (20/12/2023) waktu setempat mengenai resolusi untuk memacu lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, pemungutan suara awalnya dijadwalkan pada Senin (18/12/2023) tetapi kemudian ditunda hingga Selasa (19/12/2023) malam untuk memberikan lebih banyak waktu untuk negosiasi.
Para diplomat telah bekerja keras secara tertutup untuk menyelesaikan rancangan resolusi Uni Emirat Arab (UEA) mengenai seruan penghentian permusuhan di Gaza guna memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.
Menunda pemungutan suara hingga Rabu (20/12/2023) menunjukkan bahwa belum tercapai kesepakatan mengenai bahasa yang bisa menghasilkan suara “ya” dari Amerika Serikat (AS), atau setidaknya abstain, yang akan memungkinkan tindakan tersebut diloloskan.
(Susi Susanti)